Showing posts with label Wabah. Show all posts
Showing posts with label Wabah. Show all posts

Sunday, 17 January 2021

Deteksi COVID-19: Yang Dirasakan Saat Alat Swab Masuk Melalui Lubang Hidung Dan Tenggorokkan

Halo sobat setia cadobalog...
Apa kabar kalian hari ini?...
Moga selalu tetap dalam keadaan sehat jiwa dan raga ya 🙏...
Sudah lama nih author belum memposting sesuatu di blog ini 😅...
Ya, kurang lebih hampir 1 bulanan 😂...
 
Oke...
Kali ini author ingin berbagi informasi seputaran pemeriksaan laboratorium...
Dimana yang sudah sobat sekalian ketahui bahwasanya pemeriksaan yang satu ini merupakan upaya untuk mendeteksi adanya coronavirus penyebab penyakit COVID-19 dalam tubuh seseorang...
Namun, author disini akan fokus ke salah satu pemeriksaannya yang dikenal dengan istilah Swab PCR atau PCR Swab...
 
Sumber: Nasopharyngeal swab (n.d.)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
Namun, sebelum itu...
Author ingin menampilkan gambaran perkembangan kasus COVID-19 di negara Indonesia...
 
Tren Nasional (Akumulasi Data)
Sumber: Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (January 15, 2021)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Perkembangan Kasus Terkonfirmasi Positif COVID-19 per hari (Nasional)
Sumber: Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (January 15, 2021)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
BTT alias back to topic...
Jadi, apa itu Swab PCR atau PCR Swab? ...
📌 Lebih tepatnya adalah RT-PCR SARS-CoV-2...
 
Pengujian Spesimen per hari dengan Metode PCR
Sumber: Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (January 15, 2021)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi COVID-19, salah satunya adalah PCR Swab. Hal ini sejalan dengan penelitian Fang et al. (2020), yang menyatakan bahwa Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dapat mendeteksi seseorang terkonfirmasi COVID-19 setelah dilakukan tes pertama kali sebanyak 70,58% (Halmar, Febrianti, & Kada, 2020).
 
World Health Organization (WHO) merekomendasikan metode Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai gold standard diagnosis infeksi SARS-CoV-2. Hal ini sejalan dengan penelitian Bai, Cai, & Zhang (2020), dimana dijelaskan bahwa metode RT-PCR berfungsi mendeteksi adanya virus dalam tubuh seseorang melalui reaksi rantai polimerase dengan primer atau probe yang khusus menargetkan genom SARS-CoV-2, sehingga jumlah cDNA SARS-CoV-2 dalam spesimen seseorang tersebut dapat dihitung. Hal demikian berlaku juga Di Indonesia, dimana pemeriksaan RT-PCR yang menggunakan sampel swab orofaring, nasofaring, atau sputum dijadikan pemeriksaan konfirmasi adanya SARS-CoV-2 di dalam tubuh (Agustina & Fajrunni’mah, 2020).
 
Yang disebut dengan seseorang terkonfirmasi COVID-19 adalah apabila pada deteksi dengan RT-PCR ditemukan urutan unik dari Ribo Nucleic Acid (RNA) virus. Hasil positif RT-PCR menunjukkan bahwa kemungkinan seseorang terinfeksi COVID-19, sedangkan hasil negatif belum dapat menyingkirkan seseorang terinfeksi COVID-19. Beberapa hal yang memengaruhi hasil RT-PCR untuk SARS-CoV-2 adalah sensitifitas dan spesifitas tes yang digunakan, tipe sampel yang digunakan, waktu pengambilan, target gen yang digunakan (satu atau multipel), dan kemungkinan adanya mutasi virus (Pusparini, 2020).
 
Swab nasofaring dan orofaring...
Author sudah pernah melakukan pemeriksaan ini...
Kala itu yang author lihat, adanya alat swab yang bentuknya seperti cotton bud yang tangkainya cukup panjang 😬...
Satu alat swab tersebut dimasukkan ke dalam kedua lubang hidung author (kiri dan kanan) serta satunya lagi ke dalam tenggorokkan...
Itu artinya alat swab yang seperti cotton bud tersebut ada dua yang digunakan...
Tentunya bertujuan untuk mengambil sampel (spesimen)...
 
Jujur saja...
Pengalaman ini merupakan hal baru atau pertama kali yang author rasakan...
Saat alat swab tersebut masuk baik ke dalam lubang hidung maupun ke dalam tenggorokkan, perasaan sakit ➞ tidak begitu amat, perasaan geli ➞ lumayan khususnya saat masuk ke dalam kedua lubang hidung karena saat alat swab sudah di dalam, alat tersebut akan diputar-putar tangkainya 😱...
Tidak hanya itu, author rasanya ingin mual atau seperti enek saat alat swab masuk ke dalam kedua lubang hidung dan khususnya saat masuk ke dalam tenggorokkan 😷...
Harap maklum, benda asing masuk ke dalam tubuh itu seperti ada yang mengganjal 😬...
Saat pengambilan swab tersebut dari awal sampai akhir, author mencoba bertahan agar tidak sampai mengeluarkan isyarat uwek dengan memejamkan mata 😑...
Tapi, area muka ini tidak bisa dibohongi 😵...
Mulai memerah, air mata ingin keluar 😢...
Yang ada di hati dan pikiran saat itu ialah buruan sih, lama bener ” 😱...
 
Finally 🙏...
Tinggal tunggu beberapa hari kemudian hasilnya sudah bisa diketahui...
📝 PCR SARS-CoV-2: Negative...
Walaupun demikian, sesuai dengan penjelasan di atas yang sudah author informasikan bahwasanya hasil negatif belum dapat menyingkirkan kemungkinan infeksi...
Jadi bila timbul gejala klinis atau kontak dengan seseorang terinfeksi setelah pemeriksaan, author diminta untuk menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat...
Serta direkomendasikan untuk pemeriksaan ulang atau berkelanjutan yaitu swab ke-1, swab ke-2, swab ke-3, swab ke-4, dan seterusnya...
Author mah mau-mau saja hal tersebut dilakukan karena pada dasarnya ingin mengetahui diri ini terkonfirmasi atau tidak terkait adanya coronavirus penyebab penyakit COVID-19...
Namun butuh waktu untuk bisa melakukan kembali pemeriksaan berkelanjutan tersebut dikarenakan harus mengumpulkan pundi-pundi atau dananya terlebih dahulu 😅🙏...
 
📌 Hal yang perlu diingat...
Author berpesan pada diri pribadi dan sobat sekalian 🙏...
Walaupun sudah melakukan pemeriksaan PCR Swab dan hasilnya negatif, tetap harus menerapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun terlebih lagi saat keluar dari rumah, apartemen, ataupun kos...
Dan apabila hasilnya positif, janganlah berkecil hati, jangan menjadi beban pikiran yang teramat sangat, jangan frustasi...
Tetap tenang dan diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri...
Namun saat isolasi mandiri dirasa keadaan atau kondisi tubuh tidak membaik atau bahkan tanda dan gejala yang ditimbulkan menyebabkan respons tubuh tidak kuat menahannya (makin parah), segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan serta perawatan yang lebih efektif...
 
Bagaimana pengalaman sobat sekalian terkait pemeriksaan dalam mendeteksi (skrining) COVID-19, boleh saling sharing ➞ Tulis dalam kolom komentar ya 🙏...
 
 
DAFTAR REFERENSI:
 
Agustina, A. S., & Fajrunni’mah, R. (2020). Perbandingan metode rt-pcr dan tes rapid antibodi untuk deteksi covid-19. Jurnal Kesehatan Manarang, 6(Khusus), 47–54. https://doi.org/10.33490/jkm.v6ikhusus.317
 
Halmar, H. F., Febrianti, N., & Kada, M. K. R. (2020). Pemeriksaan diagnostik covid-19: studi literatur. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1), 222–230.
 
Nasopharyngeal swab biofire diagnostics pathogen clinical laboratory improvement amendments, others, influenza, biofire diagnostics, software testing png. (n.d.). Retrieved January 16, 2021, from https://www.pngwing.com/en/free-png-mlamr
 
Pusparini. (2020). Tes serologi dan polimerase chain reaction (pcr) untuk deteksi sars-cov-2/covid-19. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 3(2), 46–48. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2020.v3.46-48
 
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2021, January 15). Jumlah harian pengujian spesimen kasus terkini (metode pcr): perkembangan jumlah pengujian spesimen. Retrieved January 16, 2021, from https://experience.arcgis.com/experience/57237ebe9c5b4b1caa1b93e79c920338
 
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2021, January 15). Peta sebaran covid-19: perkembangan kasus terkonfirmasi positif covid-19 per-hari (nasional). Retrieved January 16, 2021, from https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19
 
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2021, January 15). Peta sebaran covid-19: tren nasional (akumulasi data). Retrieved January 16, 2021, from https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19

Friday, 18 December 2020

Vaksin COVID-19 Sudah Hadir - Lalu Kapan Semua Orang Divaksinasi?

💬 Sobat setia cadobalog...
Apa kabar kalian hari ini?...
Moga tetap selalu sehat ya 🙏...
Diusahakan agar daya tahan tubuh sobat sekalian tetap terjaga, jangan sampai turun (drop)...
Sampai saat ini, coronavirus penyebab penyakit COVID-19 masih belum bisa dituntaskan...
Malahan, semakin hari terjadi peningkatan kembali angka orang-orang yang terinfeksi atau positif terkena coronavirus 😢...
📌 Untuk itu, imbauan terkait 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) sebagai protokol kesehatan saat ini selalu dilaksanakan...
Serta, diupayakan untuk seminimal mungkin menghindari kerumunan...
Hal tersebut bukannya tanpa alasan...
Dimana salah satu risiko kesehatan yang penting akan hal tersebut adalah risiko penularan penyakit COVID-19 dan penyebaran wabah coronavirus yang dapat terjadi dengan sangat cepat...
 
Sumber: " Display " (n.d.)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar di atas menjelaskan bahwa sebagian masyarakat sudah merasa jenuh akan pandemi COVID-19, dimana dampak yang ditimbulkan sangat memprihatinkan, baik dari segi kesehatan fisik maupun kesehatan mental...
Tidak hanya itu saja, dari sektor lainnya seperti sosial ekonomi, dimana banyak para pedagang, penjual barang dan jasa, bahkan pengusaha apapun terkena imbas dari pandemi yang belum kunjung selesai ini...
Coronavirus masih merajalela, menyebabkan penyakit COVID-19, diperlukannya upaya pencegahan dan pengendalian terkait virus yang menular tersebut...
" Sempat didengung-dengungkan akan adanya vaksin COVID-19, lalu kapan bisa semua orang divaksinasi? "...
 
Sumber: " Laptop handheld devices " (n.d.); " Coronavirus pandemi vaksin " (n.d.)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar di atas menjelaskan bahwa sudah ada penelitian, pengembangan, bahkan pendistribusian terkait vaksin COVID-19...
Vaksin ini diklaim mampu mengendalikan transmisi penularan dari coronavirus dengan membentuk kekebalan setelah divaksinasi...
" Lalu, informasi terbaru yang seperti apakah terkait hal tersebut? "...
" Catatan Dodol Buat Ngeblog " akan siap memberitahukannya kepada sobat sekalian pengunjung setia cadobalog...
Let's read together 🙏...
 
Bencana COVID-19...
Kilas balik terkait wabah coronovirus itu sendiri adalah terjadi pada Desember 2019, dimana adanya serangkaian kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya muncul di Wuhan, Hubei, China. Kasus tersebut dengan gambaran klinis yang sangat mirip dengan virus pneumonia. Berdasarkan analisis yang dilakukan secara mendalam dari sampel khususnya orang-orang yang terkena kasus tersebut menunjukkan bahwa adanya novel coronavirus, yang diberi nama 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) (Huang et al, 2020).
Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian World Health Organization (WHO) mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (Susilo et al, 2020).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) sebagai " global pandemic " dan di Indonesia dinyatakan sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat serta bencana nonalam, yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan termasuk pencegahan dan pengendaliannya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
 
Sekilas informasi...
Sampai saat ini, beberapa negara di belahan dunia mencurahkan ide dan pikirannya dalam perkembangan pembuatan vaksin khususnya dalam menangani kasus penyakit COVID-19...
Tak terkecuali dengan negara kita tercinta ini yaitu Indonesia...
" Pernahkah sobat sekalian membaca Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan? "...
Tertulis pada pasal 153 yang berbunyi “ pemerintah menjamin ketersediaan bahan imunisasi yang aman, bermutu, efektif, terjangkau, dan merata bagi masyarakat untuk upaya pengendalian penyakit menular melalui imunisasi ”...
Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk penanggulangan terkait penyakit menular...
Dan juga, merupakan salah satu upaya prioritas dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular seperti COVID-19...
 
Vaksinasi dan imunisasi...
Vaksin merupakan sediaan biologis yang menimbulkan suatu kekebalan terhadap penyakit, didalamnya terkandung sejumlah kecil bahan yang menyerupai organisme patogen yang mampu menginduksi sistem imun. Definisi lain mengatakan bahwa vaksin merupakan agen biologis yang memiliki respons imun terhadap antigen spesifik yang berasal dari patogen penyebab penyakit menular (Sari & Sriwidodo, 2020). Jadi, vaksinasi adalah tindakan pemberian suatu vaksin (Lestari & Raveinal, 2020).
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Sampai saat ini, situasi COVID-19 di tingkat global maupun nasional masih dalam risiko sangat tinggi. Selama pengembangan vaksin masih dalam proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan COVID-19 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa program imunisasi ke dalam penyelenggaraan pelayanan yang bermutu dan efisien. Upaya tersebut didukung dengan kemajuan yang pesat dalam bidang penemuan vaksin jenis baru (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).
📌 Oleh sebab itu, banyak dari negara di dunia sedang meneliti, mengembangkan, dan memproduksi calon vaksin COVID-19 yang aman dan efektif...
 
💬 Sebagai warga negara...
Tentunya dalam penemuan vaksin baru guna menangani COVID-19 ada yang " pro " dan juga ada yang " kontra "...
Berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan United Nations Children's Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) yang berlangsung pada 19-30 September 2020, dengan mengumpulkan tanggapan dari masyarakat Indonesia didapatkan data bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menyatakan bersedia menerima adanya vaksin COVID-19. Walaupun demikian, sebagian besar masyarakat mengatakan bahwa perlunya kepastian mengenai aspek keamanan, kehalalan, efektivitas, dan harga yang terjangkau untuk khalayak ramai (WHO Indonesia, November 17, 2020).
📌 Menurut author, kalaupun bisa dan diperbolehkan, pemberian vaksin tersebut seyogianya diperuntukkan bagi semua kalangan...
Tua-muda, kaya-miskin, berduit-tidak berduit, dan lainnya...
Semua masyarakat secara keseluruhan dan merata...
 
💉 Vaksin COVID-19...
Vaksin sudah banyak digunakan untuk mencegah berbagai macam penyakit. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan vaksin dapat digunakan untuk mencegah penyebaran COVID-19, penyakit yang sekarang sedang melanda dunia (Sari & Sriwidodo, 2020).
Banyak negara yang saat ini sedang berlomba mendapatkan vaksin yang efektif dalam mencegah COVID-19 melalui serangkaian tahapan ilmiah berbasis bukti yang kuat. Salah satu contoh calon vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, China adalah " CoronaVac ". Contoh calon vaksin lainnya berasal dari dalam negeri yaitu Indonesia. Indonesia selain turut mengembangkan calon vaksin yang dibuat negara lain, juga mengembangkan calon vaksin dalam negeri yang diberi nama " Vaksin Merah Putih ". Vaksin ini dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta sejumlah universitas (Yuningsih, 2020).
" Lalu, apa tujuan sebenarnya dari pengembangan calon vaksin tersebut? "...
Pengembangan calon vaksin baik yang berasal dari negara lain maupun dalam negeri, dimana keduanya sama-sama berupaya mencari perlindungan kesehatan masyarakat yang efektif dari penularan virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) penyebab penyakit COVID-19. Melalui penyuntikan vaksin, maka tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan virus dan efektif melindungi untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan. Vaksinasi dapat menurunkan angka morbiditas dan angka mortalitas serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam jangka panjang dapat mengurangi dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan akibat bencana pandemi COVID-19 (Yuningsih, 2020).
Pendapat lain mengatakan bahwasanya tujuan vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu upaya penanganan pandemi dengan menghadirkan kekebalan komunitas (herd immunity) terhadap pengendalian transmisi penularan coronavirus. Walaupun demikian, sebelum kekebalan komunitas terbentuk melalui vaksin, masyarakat harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, December 8, 2020).
 
Informasi terbaru 👍...
Tidak hanya kasus yang di-update, melainkan juga terkait kehadiran vaksinnya...
Vaksin COVID-19 sudah ada dan siap edar di dalam negeri...
Vaksin tersebut adalah " Sinovac (CoronaVac SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated) " yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, China...
Rencananya di tahun depan yaitu pada tahun 2021, vaksinasi bisa dilakukan...
Namun, pemerintah masih belum mengeluarkan otorisasi sebagai perizinan dalam mengedarkan vaksin COVID-19 secara nasional (terbatas maupun luas)...
Jadi, sobat sekalian harus bersabar terkait vaksinasinya...
Bersama-sama menunggu keputusan dari pemerintah...
Semoga saja bisa didistribusikan dengan segera dan juga dengan biaya yang terjangkau atau bahkan free alias gratis 😅...
Amin 🙏🙏🙏...
Terpenting lagi, semoga dengan hadirnya vaksin COVID-19 akan membuat tubuh menjadi kuat atau kebal akan coronavirus, tidak terjangkit penyakit COVID-19, serta virus dan penyakit tersebut hilang dari muka bumi...
Amin 🙏🙏...
 
Bagaimana pendapat dari sobat sekalian terkait postingan author kali ini ➞ Tulis dalam kolom komentar ya 🙏...
 
 
DAFTAR REFERENSI: 
 
Coronavirus pandemi vaksin. (n.d.). Retrieved December 18, 2020, from https://pixabay.com/id/illustrations/coronavirus-pandemi-vaksin-5590560/
 
Display, ppt, blackboard, people png. (n.d.). Retrieved December 18, 2020, from https://www.pngwing.com/en/free-png-dhybk
 
Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., … Gu, X. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in wuhan, china. The Lancet, 395, 497–506. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-5
 
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Buku ajar imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
 
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor hk.01.07/menkes/413/2020 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus disease 2019 (covid-19). Jakarta: Kemenkes RI.
 
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi. Jakarta: Kemenkes RI.
 
Laptop handheld devices tablet computers stick figure smartphone, s of nurses, gadget, hand, computer png. (n.d.). Retrieved December 18, 2020, from https://www.pngwing.com/en/free-png-phzsr
 
Lestari, L. D. & Raveinal. (2020). Travel vaccine. Jurnal Human Care, 5(3), 661–670.
 
Republik Indonesia. (2009). Undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara RI.
 
Sari, I. P. & Sriwidodo. (2020). Perkembangan teknologi terkini dalam mempercepat produksi vaksin covid-19. Majalah Farmasetika, 5(5), 204–217. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v5i5.28082
 
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2020, December 8). Vaksin sinovac bukti komitmen pemerintah atasi covid-19. Retrieved December 17, 2020, from https://covid19.go.id/berita/vaksin-sinovac-bukti-komitmen-pemerintah-atasi-covid-19
 
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan, … Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus disease 2019: tinjauan literatur terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–67.
 
World Health Organization (WHO) Indonesia. (2020, November 17). Joint press release-survei penerimaan vaksin covid-19. Retrieved December 17, 2020, from https://www.who.int/indonesia/news/detail/17-11-2020-joint-press-release---survei-penerimaan-vaksin-covid-19
 
Yuningsih, R. (2020). Uji klinik coronavac dan rencana vaksinasi covid-19 massal di indonesia. Bidang Kesejahteraan Nasional Pusat Penelitan Badan Keahlian DPR RI, XII(16), 13–18.