Friday 10 April 2020

Dimana Letak Kesalahannya

Sumber : " Hand drawn cartoon " (n.d.)





















Suatu pagi, entah ini hari apa, aku lupa, mungkin karena rutinitas yang menurutku tidak begitu banyak dengan partner yang lain ataupun pekerja lainnya di luar sana. Bisa dibilang kurang terampil dalam hal seperti ini, hal itu lah yang mungkin membuatku susah mengerjakannya (tidak sesuai dengan target), tapi aku tetap semangat dan pantang menyerah dan memang modal tersebut yang aku punya. Jangan kan soal pekerjaan, hal lain pun aku juga kurang terampil, jujur saja mungkin kalian semua pernah mendengar ataupun tahu apa itu teman???

Ya benar, tapi mungkin jawabanku berbeda dengan kalian. Aku seorang yang tidak memiliki teman, entah dasar apa hal itu bisa terucap dan tertanam dibenakku. Oke, memang tidak dipungkiri dalam pekerjaan aku bekerja dengan tim, tapi hal tersebut tidak menjadi jaminan ketidaksendirian. Partner timku orang nya seru, lucu, menjadi contoh yang baik, tapi bukan seperti itu teman yang ku maksud. Ya mungkin juga karena timku usianya sudah sangat dewasa, bisa jadi kurang sedikit mix denganku. Walaupun demikian, beberapa orang ditempatku bekerja (beda tim/beda unit) sangat banyak yang sebaya denganku, tapi tak ada satu orang pun yang bisa kuanggap sebagai teman.

Sebenarnya, bukan saat ini saja hal seperti ini terjadi, melainkan semenjak dahulu. Aku juga bingung mengapa aku seperti ini, susah sekali memiliki teman yang mana teman tersebut menerimaku apa adanya, yang selalu ada suka maupun duka, begitupun sebaliknya denganku. Sempat menginstropeksi diri sendiri, dimana letak kesalahannya...
Sombongkah aku?
Atau memang mereka menganggap aku tidak ada keterampilan yang bisa mereka banggakan?
Segan ataupun takut dengan diriku?
Takut bila berteman denganku mereka akan diejek/dipermalukan?
Saya tidak banyak uang?
Atau banyak alasan lainnya?

Maaf, karena asyiknya bercerita lupa memperkenalkan diri. Namaku Daman. Aku memang tipe orang pemalu, tidak percaya diri, takut dan ragu-ragu, karena aku sudah ada pengalaman yang menurutku itu buruk sekali, dimana aku diejek/dipermalukan, yang mana aku tidak salah sama sekali. Mulai dari situ, aku bertekad harus menjaga batasan dengan orang lain, bicara seperlunya, karena takut hal tersebut terulang kembali. Ternyata cara tersebut malah menjadi boomerang buat diriku sendiri, aku malah dijauhi. Bukan tidak ada sama sekali, ada tapi hanya sebatas teman ngobrol, bukan teman berbagi yang nantinya jadi sahabat.

Beberapa tahun yang lalu, sempat aku memberanikan diri, membangun rasa percaya diriku, untuk bisa bicara layaknya orang yang sudah kenal lama, saling tegur sapa, senyum dan salam, serta mengikuti salah satu komunitas khalayak ramai, dan semua itu dengan satu harapan, aku bisa punya teman yang nantinya menjadi sahabat, tapi ya mungkin itu hanyalah harapan, yang mana harapan tersebut bisa jadi kenyataan ataupun angan-angan semata. Dan ternyata benar, mungkin itu hanya akan menjadi angan-angan semata, usahaku tidak berhasil. Oke diralat, usahaku belum berhasil.

Mungkin, aku ditakdirkan untuk tidak diberi kesempatan mempunyai teman, semoga takdir ini hanya berlaku padaku saja, tidak kepada keluargaku ataupun pembaca sekalian. Terlepas dari semua itu, Allah SWT selalu bersamaku, dialah pelindungku, dialah teman dan sahabatku.


DAFTAR REFERENSI:

Hand drawn cartoon eyes man thinking bubble dialog. (n.d.). Retrieved April 10, 2020, from https://pngtree.com/freepng/hand-drawn-cartoon-eyes-man-thinking-bubble-dialog_4586561.html

No comments:

Post a Comment