Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan. Tanpa tulang, tubuh manusia tidak dapat tegak berdiri. Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, berlari, dan sebagainya (Risnanto & Insani, 2014).
Gambar 1. Kerangka muskuloskeletal
Sumber: Risnanto & Insani (2014)
|
Menurut Risnanto & Insani (2014), sistem muskuloskeletal adalah seluruh kerangka manusia dengan seluruh otot yang menggerakkannya dengan tugas melindungi organ vital dan bertanggung jawab atas pergerakkan berbagai otot yang dapat menggerakkan anggota badan dalam lingkup gerakkan sendi tertentu. Komponen muskuloskeletal terdiri dari:
1. Tulang
- Berasal dari embrionic hyaline cartilage.
- Klasifikasi : tulang panjang, tulang pendek, tulang pendek datar, tulang yang tidak beraturan, dan tulang sesamoid.
- Tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral.
- Fisiologi : mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh, melindungi organ tubuh (misalnya jantung, otak, dan paru-paru) dan jaringan lunak, memberikan pergerakkan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan pergerakkan), membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang belakang (hematopoiesis), serta menyimpan garam mineral (misalnya kalsium, fosfor).
Gambar 2. Bone remodelling
Sumber: Peate & Nair (2015)
|
Gambar 3. Bone growth
Sumber: Peate & Nair (2015)
|
2. Otot
- Merupakan jaringan peka rangsangan (eksitabel) yang dapat dirangsang secara kimia, listrik, dan mekanik untuk menimbulkan suatu aksi potensial.
- Jenis : otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
Gambar 4. Muscle tissues
Sumber: Peate & Nair (2015)
|
3. Kartilago
Merupakan suatu material yang terdiri dari serat-serat yang kuat namun fleksibel dan avaskuler.
4. Ligament
- Merupakan pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen.
- Tipe : ligament tipis dan ligament jaringan elastik kuning.
5. Tendon
Merupakan tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang terbuat dari fibrous protein (kolagen).
6. Fascia
Merupakan pembungkus tebal, jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot saraf dan pembuluh darah.
7. Bursae
Suatu kantong kecil dari jaringan konektif lokal yang mempunyai tekanan dimana membantu dalam pergerakkan.
8. Persendian
Semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain maupun tidak.
Gambar 5. Joint types
Sumber: Peate & Nair (2015)
|
Menurut Sloane (2003), rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat dilengkapi dengan kartilago. Rangka dapat digolongkan menjadi:
1. Rangka aksial
Terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan torso.
2. Rangka apendikular
Terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkai, dan tulang pektoral serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai pada rangka aksial.
3. Persendian
Artikulasi dari dua tulang atau lebih.
Gambar 6. The skeleton: axial and appendicular
Sumber: Peate & Nair (2015)
|
Pada bahasan ini, akan dijelaskan mengenai rangka apendikular. Rangka apendikular terdiri dari:
1. Girdel pektoral
Memiliki dua tulang, klavikula dan skapula.
2. Lengan atas
Tersusun dari tulang lengan (humerus), tulang lengan bawah (ulna dan radius), dan tulang tangan (karpus/karpal).
3. Girdel pelvis
Terdiri dari dua tulang panggul (disebut juga ossa koksa/tulang tanpa nama, atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi snterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sakrum.
4. Tungkai bawah
Secara anatomis, bagian proksimal dari tungkai bawah antara girdel pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai. Pada tungkai bawah terdapat femur, tulang tungkai (tulang tibia/besar dan tulang fibula/kecil), serta tulang tarsal (Sloane, 2003).
Gambar 7. Bones of the leg: the right tibia and fibula are shown
Sumber: Putte et al. (2016)
|
DAFTAR REFERENSI:
Peate, I. & Nair, M. (2015). Anatomy and physiology for nurses at a glance. UK: John Wiley & Sons, Ltd.
Putte, C. V., Regan, J., & Russo, A. (2016). Seeley’s essentials of anatomy & physiology. (9th ed.). USA: McGraw-Hill Education.
Risnanto & Insani, U. (2014). Buku ajar asuhan keperawatan medikal bedah: sistem muskuloskeletal. Yogyakarta: Deepublish.
Sloane, E. (2003). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Alih bahasa oleh James Veldman; editor bahasa indonesia oleh Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC.
No comments:
Post a Comment