Sumber: Purwoastuti (2008) |
Menurut Komite Penanggulangan Kanker Nasional (n.d.), pemeriksaan penunjang pada kanker payudara (carcinoma mammae), meliputi:
1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
2. Pemeriksaan laboratorium, dianjurkan:
a. Pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis.
b. Tumor marker ➞ apabila hasil tinggi, perlu diulang untuk follow up.
3. Pemeriksaan pencitraan:
a. Momografi payudara.
b. USG payudara.
c. MRI dan CT-Scan
4. Pemeriksaan patologi anatomi:
a. Sitologi : biopsi jarum halus, biopsi apus, dan analisa cairan.
b. Morfologi (histopatologi) : tru-cut biopsi (core biopsy), biopsi terbuka dan spesimen operasi.
c. Pemeriksaan immunohistokimia (IHK) : reseptor hormonal yaitu reseptor estrogen dan reseptor progesteron, HER2, dan Ki-67.
d. In situ hibridisasi.
e. Gene array.
Menurut Corwin (2009), komplikasi pada kanker payudara (carcinoma mammae), meliputi:
1. Dapat terjadi metastasis luas, antara lain ke otak, paru, tulang, hati, dan ovarium.
2. Angka bertahan hidup bergantung pada stadium:
a. Stadium I (tumor < 2 cm, tanpa metastasis) 80%.
b. Stadium II (tumor 2-5 cm, metastasis ke kelenjar getah bening ketiak) 65%.
c. Stadium III (tumor > 5 cm, metastasis ke kelenjar getah bening ketiak dan menyebar ke kulit atau dinding dada) 40%.
d. Stadium IV (metastasis luas) 10%.
Komplikasi utama dari kanker payudara adalah metastase dengan penyebaran sel kankernya di luar payudara. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah tulang (71%), paru-paru (69%), hepar (65%), pleura (51%), adrenal (49%), kulit (30%), dan otak (20%) (Smetzer & Bare, 2002).
Menurut Komite Penanggulangan Kanker Nasional (n.d.), penatalaksanaan pada kanker payudara (carcinoma mammae), meliputi:
1. Pembedahan:
a. Mastektomi
- Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)
- Mastektomi Radikal Klasik/Classic Radical Mastectomy (CRM)
- Mastektomi dengan teknik onkoplasti
- Mastektomi simpel
- Mastektomi subkutan (nipple-skin-sparing mastectomy)
b. Breast Conserving Therapy (BCT)
c. Salfingo Ovariektomi Bilateral (SOB)
d. Metastasektomi
2. Terapi Sistemik:
- Kemoterapi
3. Terapi Hormonal
4. Terapi Target
5. Radioterapi:
- Terapi kuratif ajuvan
- Terapi paliatif
DAFTAR REFERENSI:
Corwin, E. J. (2009). Patofisiologi: buku saku. (edisi 3 revisi). Alih bahasa oleh Nike Budhi Subekti; editor bahasa indonesia oleh Egi Komara Yudha, Esty Wahyuningsih, Devi Yulianti, & Pamilih Eko Karyuni. Jakarta: EGC.
Komite Penanggulangan Kanker Nasional. (n.d.). Panduan penatalaksanaan kanker payudara. Kemenkes RI.
Purwoastuti, E. (2008). Kanker payudara: pencegahan & deteksi dini. Yogyakarta: Kanisius.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner & suddarth. (edisi 8, volume 2). Alih bahasa oleh H. Y. Kuncara, Monica Ester, Andry Hartono, & Yasmin Asih; editor bahasa indonesia oleh Endah Pakaryaningsih & Monica Ester. Jakarta: EGC.
No comments:
Post a Comment